Chapter 2
Chapter 2
Bab 2
Melihat logo mobil itu, Tracy langsung menyadari mereka adalah orang–orang dari keluarga Stanley!
Dalam sekejap ia kegirangan, jangan-jangan mereka datang menjemputnya?
Jangan-jangan Stanley selama ini tidak pernah mengkhianatinya, saat itu ia hanya terpaksa membatalkan pernikahan. Sekarang begitu tahu Tracy telah kembali, Stanley datang untuk menjemputnya?
“Nona, apakah Tuan muda Stanley datang menjemput kita?”
Bibi Juni sangat kegirangan. Ketika ia hendak melangkah maju, tiba-tiba dua orang pengawal mendorong mereka dengan kasar.
Kemudian, di tengah kerumunan orang-orang, seorang wanita berpakaian mewah dan anggun berjalan keluar.
Tracy melihat wajahnya saksama, ia terkejut, ternyata wanita itu adalah Alice!
Alice berpakaian branded dari atas hingga ujung kakinya. Wajahnya jauh lebih cantik daripada 4 tahun lalu.
Ia mengandeng seorang anak laki-laki. Anak itu kurang lebih seumuran dengan ketiga anak Tracy, Belongs to NôvelDrama.Org - All rights reserved.
“Nyonya, Tuan muda, silakan!”, para pengawal menyapa penuh semangat.
“Lain kali aku tidak ingin naik transportasi rel lagi, benar-benar kotor.”
Tiga jari lentik Alice memegang sapu tangan menutupi hidungnya. Wajahnya menunjukkan rasa jijik.
“Baik, baik. Jika bukan karena cuaca, Tuan besar juga tidak akan membiarkan Anda dan Tuan muda menderita....“.
Dengan dikelilingi para pengawal, Alice menuntun anak laki-lakinya masuk ke mobil mewah itu.
Ibu dan anak itu sungguh sombong, sama sekali tidak melihat orang di sekeliling. Tentu saja ia tidak menemukan Tracy di tengah keramaian itu.
“Apa yang terjadi?” Bibi Juni mengenali Alice dan sangat tertegun, “Bukankah tadi sepupu Nona? Jangan-jangan ia menikah dengan Tuan Stanley?”
“Mungkin iya....”
Melihat orang–orang dari keluarga Stanley telah pergi, tiba–tiba Tracy teringat janji yang pernah diucapkan Stanley.
la pernah bilang, dalam hidup ini harus menikahi Tracy.
Tapi sekarang, ia dengan cepat menikahi adik sepupunya sendiri dan bahkan memiliki anak sebesar itu!
Tracy tak sanggup menahan pilu, matanya pun memerah…
“Mami, kenapa?”
Melihat mata merah Tracy, ketiga anaknya mengangkat wajah mencemaskannya dan serempak mengelilinginya.
“Mami baik-baik saja.”
Tracy mengusap sudut matanya. Ia berjongkok dan membawa ketiga anaknya yang lucu itu masuk dalam pelukannya.
“Mami, jangan sedih. Tunggu anak sulungmu bisa menghasilkan uang, aku akan membelikan mobil mewah untuk Mami. Dengan begitu Mami tidak perlu kesusahan lagi.”
Anak sulung, Carlos mengira Tracy sedih karena dirundung orang lain.
“Mami, siapa yang mengganggumu. Biar aku hajar mereka.” Anak tengah, CCarles melambaikan tinjuan kecilnya. Mimik mukanya marah.
Anak bungsu, Carla menggunakan wajah mungil dan merahnya mengusap wajah Tracy. “Mami, jangan menangis!” Ia menenangkan dengan imut.
“Jangan menangis, jangan menangis!”
Sebuah kepala hijau muncul dari saku celana Carla. Ternyata seekor burung beo yang menyahut, la melihat sekeliling dengan mata besar dan bulat,
“Anak baik, Mami tidak menangis.” Tracy menarik napas, memasang muka senyum, “ Ayo jalan, Mami bawa kalian pulang!”
“Yey, kita pulang!”
Tracy mencium ketiga anaknya, memikul kembali tas ranselnya dan membawa mereka pergi mencari taksi.
Tracy yang dulu adalah putri orang kaya yang selalu dicintai dan dihargai banyak orang. Ke mana- mana selalu dengan mobil mewah dan dikelilingi pengawalnya.
Sekarang, ia hanya bisa inembawa Bibi Juni dan ketiga anaknya, menyeret koper besar dan
ransel, mengantri taksi di stasiun kereta.
2 orang dewasa dan 3 orang anak kecil, ini melebihi kapasitas taksi, Tracy harus berpisah mobil dengan Bibi Juni.
Langit tertutup awan gelap, badai hujan akan turun. Sopir taksi menyalip mobil dengan buru buru. Tiba- tiba terdengar suara ‘bruk’. Sopir taksi menabrak sebuah mobil Rolls Royce!
Sopir terperanjat, wajahnya memucat. Dengan gemetaran, ia turun dari mobil taksi untuk bernegosiasi.
Tracy duduk di kursi penumpang depan. Ia mengernyitkan keningnya sembari melihat ke luar...
Mobil ini bukan mobil biasa, ini adalah mobil edisi terbatas Rolls Royce. Hanya ada 7 mobil di seluruh dunia. Bahkan hanya mengores sedikit catnya saja sudah cukup membuat keluarga sopir bangkrut untuk membayar kompensasinya!